Jumat, 25 Oktober 2013

Ada apa dengan Sony Ericsson?


Apa sih yang sedang terjadi pada kondisi internal sang produsen ponsel hasil merger dua nama besar : Sony dan Ericsson belakangan ini? Mungkin inilah pertanyaan yang sering mencuat di benak saya saat saya melihat banyak kekecewaan pengguna akan produk-produk baru mereka ataupun melihat kondisi keuangan mereka tahun terakhir ini yang terus melorot. Belum lagi ditambah terpaan kabar tak sedap akan keretakan dalam tubuh Sony Ericsson yang mana kabarnya Sony akan hengkang dan kembali seperti dulu lagi : ponsel Sony ada, ponsel Ericsson juga ada. Kabar ini segera dibantah oleh Minako Nakatsuma Olofzon, juru bicara Ericsson di Swedia.

Sony Ericsson sebenarnya sukses dalam menelurkan produk yang jadi trendsetter seperti seri Cybershot dan Walkman phone. Terlepas dari keterbatasan fungsi kamera dalam sebuah ponsel, Cybershot berhasil menggiring opini publik kalau sebuah ponsel Cybershot bisa menggatikan kamera digital pada saat-saat tertentu. Demikian juga halnya dengan ponsel Walkman yang bisa menggantikan fungsi MP3 player untuk memutar musik dan video. Namun dibalik sukses mereka, terdapat beberapa situasi yang sulit terkait inovasi dan persaingan ketat dan resesi global.

 
Simaklah situasi serba tidak mengenakkan yang dialami oleh Sony Ericsson saat ini. Peta persaingan ponsel high-end kelas smartphone terasa berat dialami oleh SE. Produk andalan seperti Xperia dan Idou dianggap belum mampu untuk bersaing dengan iPhone, HTC, Nokia atau bahkan dengan Samsung sekalipun. Bisa dibilang, di kelas smartphone SE telah gagal. Di kelas menangah, SE tampak ragu dengan inovasi desain produk sehingga tampak jelas tiap generasi punya bentuk yang ‘begitu-begitu lagi’ (bandingkan dengan inovasi desain dari Nokia).


 Belum lagi kendala pemakaian operating system yang serba salah, terlebih saat pemakaian UIQ sebagai jantung OS ponsel kelas menengah SE dinyatakan telah dihentikan. Di kelas bawah, kabar tak sedap kalau SE menyerahkan produksi ponsel low-endnya pada Sagem dkk membuat gerah para fans SE di seluruh dunia. Artinya, meski dijual dengan nama Sony Ericsson, jeroan ponsel ini (termasuk OSnya) adalah buatan Sagem dkk. Diantara ponsel low-end ini adalah F305, S302/W302, K330, T303/T250/T280, J132, R306, dan Z250/Z320. Ya, anda yang kadung jatuh cinta pada W302 mungkin akan kecewa mendengar berita ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar